What is Smile Detection

Tersenyum adalah mimik terindah pada setiap wajah. Karena telah menjadi tabiat manusia untuk mengabadikan hal-hal yang indah pada dirinya, wajar jika dalam setiap kesempatan berfoto, kita hampir selalu berusaha menghadirkan senyuman.

Namun sayang, tidak jarang momen sepersekian detik terbukanya diafragma (rana atau shutter) kamera, tidak bertepatan dengan sunggingan senyuman di wajah kita. Untuk mengeliminasi “kegagalan” itulah, fitur smile detection dihadirkan dalam kamera-kamera mutakhir.

Saat smile detection diaktifkan, kamera akan menunggu hingga objek jepretannya menunjukkan tanda-tanda tersenyum sebelum membuka diafragma kamera. Pada mulanya, fitur ini diperkenalkan pada kamera-kamera digital, yang kemudian juga disematkan pada kamera ponsel dan video modern.

Fitur artificial intelligent (AI) ini sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi facial recognition. Agar lebih mudah memahami penjelasan tentang smile detection, ada baiknya kita sedikit mengulas kembali cara kerja AI pengenal wajah ini.

Facial Recognition
Facial recognition adalah aplikasi komputer yang dirancang untuk mengidentifikasi wajah manusia dari gambar digital atau frame video.

Teknologi ini memindai gambar tersebut, dan mencari apakah di sana ditemukan stuktur dan kontur wajah manusia yang terdiri dari sepasang mata, satu hidung, satu bibir, serta sepasang pipi dan rahang.

Jadi, dengan kata lain, hanya foto wajah yang diambil dari muka saja yang bisa dikenali oleh AI ini. Sementara, foto wajah yang dibidik dari samping (yang hanya menampilkan sebelah mata, satu pipi, setengah bibir, dan sebelah rahang) tidak akan dikenali sebagai wajah manusia.

Jika Anda seorang facebooker mania, Anda tentu sangat terbantu dengan fitur facial recoginition saat hendak mentagging foto-foto yang ada di album jejaring sosial nomor wahid ini. Facebook yang telah mengadopsi AI ini secara otomatis meletakkan kursor tag pada wajah-wajah yang tersorot dari depan.

Smile Detection
Anda sudah tahu bagaimana teknologi facial recognition mengenali wajah manusia. Salah satu objek yang dipindai oleh AI ini adalah bibir. Smile detection memperluas pemindaian objek ini, dan membandingkannya dengan data base bentuk-bentuk senyuman.

Objek yang diidentifikasi sebagai bibir ini tidak akan dikenali sebagai senyuman jika berbentuk datar atau bahkan melengkung kebawah. Sebaliknya, jika objek ini melengkung ke atas (baik terbuka lebar, kecil, atau bahkan terkatup) barulah dikenali sebagai senyuman.

Pada kamera-kamera tertentu, Anda bisa menentukan tingkatan senyuman yang laik jepret dengan menga tur sensitivitas smile detection. Selanjutnya, AI ini akan menunggu momen yang dimaksud, dan membu ka diafragmanya seketika saat objek yang ditunggu dikenali oleh
kamera.

Pengaturan Prioritas
Anda mungkin bertanya, bagaimana jika objek foto terdiri dari beberapa wajah? Apakah smile detection akan menunggu hingga semua orang tersenyum, atau hanya mempriotaskan wajah-wajah tertentu?

Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah bisa keduanya. Smile detection bisa menunggu semua orang tersenyum atau memutuskan untuk membuka diafragma jika wajah-wajah yang diprioritaskan sudah membuka dan menarik bibirnya ke atas.

Pada kamera-kamera tertentu, Anda bahkan bisa mengatur prioritas senyuman pada wajah anak-anak atau orang dewasa yang dibidik. Jika Anda memprioritaskan senyuman anak-anak, pertama-tama facial recognition akan mencari wajah anak-anak di antara orang dewasa.

Setelah ditemukan, barulah smile detection diarahkan ke bibir sang anak. Saat sang anak tersenyum, serta-merta diafragma terbuka. Lantas, bagaimana jika terdapat lebih dari satu anak-anak yang akan dijepret? Biasanya smile detection akan memprioritaskan wajah anak-anak yang paling dekat dengan pusat bidikan (berada di tengah).

Cara kerja yang sama berlaku pula bila Anda memprioritaskan senyuman orang dewasa. Ada sedikit trik ketika Anda harus memutuskan tingkatan prioritas ini. Anda harus mengenali karakteristik objek foto. Jika anak-anak yang jarang tersenyum saat difoto, priotitas diarahkan kepadanya. Demikian pula sebaliknya, jika orang dewasa yang mengalami kendala senyuman, prioritaskan mereka untuk diincar oleh smile detection.

No More Cheese!
Uraian di atas adalah gambaran bagaimana smile detection bekerja jika kamera diatur untuk melakukan jepretan otomatis. Anda juga bisa memanfaatkan fitur smile detection saat menjepret manual. Pada kamera-kamera tertentu, smile detection menandai area wajah objek, dan menampilkan tulisan “smile detected” atau yang sejenisnya.

Hadirnya fitur ini akan sangat membantu orang-orang yang kurang fotogenik, yang biasanya kerap menghindari acara berfoto ber sama atau menjadi objek foto tunggal. Selain itu, fitur ini akan “meringankan” beban fotografer yang harus memberikan aba-aba, katakan “cheese!”, dan menyin kronkannya dengan momen memencet tombol shutter.

Informasi Lebih Lanjut :
http://en.wikipedia.org/wiki/Facial_recognition_system
www.wisegeek.com/what-is-smile-detection.htm




Jika Merasa Arikel dan Bacaan di Billix Multimedia v.2 Bermanfaat,
Jangan Lupa Share ke Teman-teman melalui Tombol Share di bawah posting ini
Like on Billix Multimedia v.2 Facebook . Follow atau Berlangganan Via Email.
Terimakasih



Yang Copas, Jangan Lupa Mencantumkan Sumbernya Yah!






Share Yuk!

0 komentar :