Pada posting Billix Multimedia v.2 kali ini, saya akan mengajak anda para pembaca Web Log ini untuk Menganal Hardware pada Jaringan Komputer.
Dalam dunia biologi, kita mengenal istilah sel sebagai bagian terkecil dari makhluk hidup. Kumpulan sel-sel yang akan membentuk jaringan. Oleh sebab itu, muncul istilah jaringan sebagai kumpulan dari sel-sel yang sejenis.
Dalam dunia komputer, juga terdapat istilah jaringan komputer yang mengacu pada kumpulan dari dua atau lebih komputer yang dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dengan adanya hubungan ini, komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar data dan informasi dengan lebih mudah dan cepat. Komputer-komputer yang berada dalam suatu jaringan juga dapat saling berbagi program dan perangkat keras, seperti printer, harddisk, webcam, dan sebagainya.
Berbeda dengan konsep jaringan dalam ilmu biologi, komputer-komputer yang berhubungan dalam suatu jaringan tidak harus sejenis. Komputer-komputer tersebut bisa saja memiliki sistem operasi yang berbeda, program-program aplikasi yang berbeda, bahkan tipe perangkat keras yang berbeda pula.
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika, dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell, dan grup riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken.
Secara umum, Jaringain komputer didefi nisikan sebagai kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client), dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Dengan adanya jaringan komputer, pengguna dapat mendapatkan beberapa manfaat yang tidak bisa diperoleh lewat komputer yang bersifat berdiri sendiri (stand-alone). Adapun beberapa manfaat tersebut, antara lain :
a. Berbagi sumber daya
Dengan adanya jaringan, manajemen pembagian sumber daya, baik yang berupa data, informasi, maupun perangkat keras, dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Contohnya, komputer-komputer dalam jaringan dapat menggunakan sebuah printer secara bergantian untuk mencetak dokumen.
b. Integrasi data
Jaringan komputer memungkinkan kita untuk memperoleh data dari beberapa komputer sehingga akan menghasilkan data yang lebih akurat. Di samping itu, kita juga dapat mengopikan data ke beberapa komputer sekaligus. Dengan demikian, jika salah satu komputer rusak, kita masih dapat menggunakan data yang telah disimpan di komputer lain.
c. Sarana Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan pengguna komputer-komputer yang ada di dalamnya dapat berkomunikasi, baik melalui sarana e-mail, chatting, maupun teleconference. Contohnya, pimpinan perusahaan tidak perlu mengirim surat undangan pada semua stafnya, ia cukup mengirimkan undangan melalui jaringan komputer yang ada.
d. Efisiensi biaya
Dengan adanya jaringan komputer, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan operasional (seperti pembuatan undangan rapat, pembuatan laporan-laporan, pembelian perangkat keras) dapat dikurangi sehingga pengeluaran perusahaan dapat menjadi lebih efisien.
Sebuah jaringan yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lain memiliki beberapa perangkat keras yang dibutuhkan. Gambar di bawah menunjukkan perangkat keras yang diperlukan dalam membuat sebuah jaringan komputer.
Adapun perangkat-perangkat tersebut antara lain :
a. File Server
File Server adalah merupakan komputer yang tujuan utamanya adalah menyediakan layanan dan ruang untuk menampung berbagai file (seperti dokumen, gambar, database, dan sebagainya).
Layanan ini dapat diakses oleh workstation yang terhubung dalam jaringan komputer. Sebuah file server dapat dapat berfungsi sebagai dedicated (berfungsi sebagai server secara keseluruhan) atau non-dedicated (berfungsi sebagai server sekaligus sebagai workstation). bagai file (seperti dokumen, gambar, database, dan sebagainya).
b. Workstations / Client
Workstation / Client adalah adalah istilah bagi komputer-komputer selain server yang berada pada suatu jaringan. Komputer workstation menerima atau meminta layanan data dari server untuk diolah sesuai kebutuhan penggunanya. Agar workstation dapat terhubung dengan komputer server, setidaknya memiliki hardware kartu jaringan (network card), aplikasi jaringan (sofware jaringan), dan media perantara untuk menghubungkan ke jaringan (kabel ataupun sinyal elektris).
c. Kartu Jaringan
Kartu jaringan atau yang dikenal dengan Network Interface Card (NIC), adalah perangkat keras yang dipasang pada salah satu slot yang terdapat pada motherboard komputer.
Pada kartu jaringan terdapat bagian yang berfungsi untuk memasang kabel untuk komunikasi dalam jaringan sehingga memungkinkan hubungan antarkomputer dan pertukaran data. Kartu jaringan yang banyak terpakai saat ini adalah jenis kartu jaringan Ethernet dan LocalTalk konektor (yang dipopulerkan oleh Apple).
Pada model referensi OSI (baca artikel Mengenal Protokol Jaringan Model Referensi OSI), kartu jaringan berada pada lapisan ke-1 (lapisan Physical ) dan lapisan ke-2 (lapisan Data link) yang menyediakan akses fisik terhadap media jaringan, serta sistem pengalamatan dengan menggunakan MAC Address (serial number 48-bit).
d. Ethernet Hub
Hub atau konsentrator berfungsi membagi sinyal data dari kartu jaringan kepada tiap-tiap workstation. Hub juga dapat berfungsi untuk menyatukan kabel-kabel jaringan dari server, workstation, dan perangkat lain dalam suatu jaringan. Pada umumnya, hub digunakan pada jaringan dengan topologi Star.
Dalam topologi ini, kabel jaringan dari sebuah workstation masuk ke dalam hub sehingga dapat menghubungkan komputer-komputer maupun perangkat lain yang ada ke dalam sebuah jaringan. Secara teknis, hub dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu Passive (tidak membutuhkan sumber daya eksternal karena tidak melakukan penguatan sinyal yang masuk), Active (membutuhkan sumber daya eksternal karena melakukan penguatan dan regenerasi sinyal) dan Intelligent (dilengkapi dengan deteksi kesalahan).
e. Bridge
Bridge merupakan perangkat yang menghubungkan sebuah jaringan dengan jaringan yang lain. Dengan menggunakan bridge, dapat diperoleh suatu jaringan yang lebih besar yang merupakan hasil penggabungan antara dua buah jaringan.
Bridge juga berfungsi mengatur agar aliran informasi di antara kedua jaringan tetap berjalan dengan teratur. Bridge mempunyai 3 jenis model, yaitu local bridges (secara langsung terhubung dengan LAN), remote bridge (digunakan pada Wide Area Network yang menghubungkan antar LAN), dan wireless bridge (digunakan untuk menghubungkan antar LAN secara wireless). Pada model referensi OSI, bridge berada pada lapisan ke-2, yaitu lapisan Data link.
f. Router
Router berfungsi sebagai pengatur aliran data dan informasi antara jaringan satu dengan jaringan lainnya. Dengan adanya router, aliran data dari suatu jaringan juga dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak bercampur dengan aliran data dari jaringan yang lain. Router dapat mengetahui jaringan yang paling sibuk, dan menarik aliran data di dalamnya sehingga aliran data pada jaringan tersebut lebih baik dan teratur.
g. Repeater
Repeater berfungsi untuk menguatkan sinyal pada suatu jaringan. Perangkat ini bekerja dengan menguatkan sinyal yang diterima dari komputer asal sehingga kondisi sinyal tetap kuat sebagaimana aslinya. Dengan adanya repeater pada sebuah jaringan, jarak antara workstation dapat dibuat semakin jauh, tanpa terkendala masalah lemahnya sinyal.
h. Media Transmisi
Pada jaringan dengan area cakupan yang tidak terlalu jauh, media transmisi yang sering digunakan adalah kabel. Adapun beberapa jenis kabel yang biasa dipergunakan dalam jaringan adalah twisted pair, coaxial, dan serat optik.
• Twisted pair.
Kabel twisted pair merupakan kabel yang terdiri dari pasangan kawat tembaga yang saling terpilin menjadi satu. Kabel ini sudah sangat umum digunakan untuk berbagai kepentingan, terutama dimanfaatkan sebagai kabel telepon.
Kabel twisted pair dibedakan menjadi dua macam, yaitu Unshielded Twisted Pair (UTP), dan Shielded Twisted Pair (STP). STP merupakan kabel twisted pair yang setiap pasang tembaganya diberi pelindung lagi. Sedangkan UTP, setiap pasang tembaganya tidak diberi pelindung lagi sehingga hanya memiliki sebuah pelindung utama di bagian terluar. Oleh karena itu, harga kabel UTP lebih murah dibandingkan kabel STP. Jaringan komputer dengan kabel UTP memiliki jarak maksimal 100 meter untuk setiap titik komputer.
Kabel UTP sudah sangat umum digunakan dalam jaringan komputer. Kabel UTP yang digunakan pada umumnya terdiri dari empat pasang kabel. Untuk dapat menghubungkan kabel UTP ke dalam port pada kartu jaringan (NIC) digunakan sebuah konektor RJ-45.
• Coaxial
Kabel coaxial adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung, yaitu pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator. Pelindung luar berfungsi untuk melindungi bagian dalam kabel dari benturan fisik maupun gigitan hewan pengerat. Pelindung anyaman tembaga berfungsi untuk melindungi kabel dari pengaruh interferensi yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di sekitarnya. Sedangkan isolator plastic berguna untuk menyaring sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal dari luar yang mengganggu.
• Serat Optik
Serat optik adalah sejenis serat yang dibuat dari bahan silika yang sangat ideal untuk dijadikan media komunikasi. Bagi dunia komunikasi, kabel serat optik sangat berguna untuk mengirimkan sinyal dalam jumlah besar, karena daya tampung kabel serat optik dapat mencapai ribuan kali daya tamping kabel tembaga. Di samping itu, gelombang pembawa sinyal pada kabel serat optik bukan merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar laser sehingga relatif lebih aman.
Penutup :
Teknologi di balik jaringan komputer (yang memungkinkan kita untuk saling bertukar data antar komputer) tentu tidak sebatas pada perangkat keras. Konsep protokol digunakan untuk mendasari terjadinya pertukaran data antar dua komputer dengan sistem yang berbeda. Pada bagian berikutnya, akan dibahas tentang prinsip kerja protokol jaringan komputer, khususnya untuk model referensi OSI.
Dikutip dari Karya Tulis : Windra Swastika,
Dosen Sistem Informasi Universitas Ma Chung, Malang
Info Lebih Lanut : http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_network
Dalam dunia biologi, kita mengenal istilah sel sebagai bagian terkecil dari makhluk hidup. Kumpulan sel-sel yang akan membentuk jaringan. Oleh sebab itu, muncul istilah jaringan sebagai kumpulan dari sel-sel yang sejenis.
Dalam dunia komputer, juga terdapat istilah jaringan komputer yang mengacu pada kumpulan dari dua atau lebih komputer yang dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dengan adanya hubungan ini, komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar data dan informasi dengan lebih mudah dan cepat. Komputer-komputer yang berada dalam suatu jaringan juga dapat saling berbagi program dan perangkat keras, seperti printer, harddisk, webcam, dan sebagainya.
Berbeda dengan konsep jaringan dalam ilmu biologi, komputer-komputer yang berhubungan dalam suatu jaringan tidak harus sejenis. Komputer-komputer tersebut bisa saja memiliki sistem operasi yang berbeda, program-program aplikasi yang berbeda, bahkan tipe perangkat keras yang berbeda pula.
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika, dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell, dan grup riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken.
Secara umum, Jaringain komputer didefi nisikan sebagai kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client), dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Dengan adanya jaringan komputer, pengguna dapat mendapatkan beberapa manfaat yang tidak bisa diperoleh lewat komputer yang bersifat berdiri sendiri (stand-alone). Adapun beberapa manfaat tersebut, antara lain :
a. Berbagi sumber daya
Dengan adanya jaringan, manajemen pembagian sumber daya, baik yang berupa data, informasi, maupun perangkat keras, dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Contohnya, komputer-komputer dalam jaringan dapat menggunakan sebuah printer secara bergantian untuk mencetak dokumen.
b. Integrasi data
Jaringan komputer memungkinkan kita untuk memperoleh data dari beberapa komputer sehingga akan menghasilkan data yang lebih akurat. Di samping itu, kita juga dapat mengopikan data ke beberapa komputer sekaligus. Dengan demikian, jika salah satu komputer rusak, kita masih dapat menggunakan data yang telah disimpan di komputer lain.
c. Sarana Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan pengguna komputer-komputer yang ada di dalamnya dapat berkomunikasi, baik melalui sarana e-mail, chatting, maupun teleconference. Contohnya, pimpinan perusahaan tidak perlu mengirim surat undangan pada semua stafnya, ia cukup mengirimkan undangan melalui jaringan komputer yang ada.
d. Efisiensi biaya
Dengan adanya jaringan komputer, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan operasional (seperti pembuatan undangan rapat, pembuatan laporan-laporan, pembelian perangkat keras) dapat dikurangi sehingga pengeluaran perusahaan dapat menjadi lebih efisien.
Sebuah jaringan yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lain memiliki beberapa perangkat keras yang dibutuhkan. Gambar di bawah menunjukkan perangkat keras yang diperlukan dalam membuat sebuah jaringan komputer.
Adapun perangkat-perangkat tersebut antara lain :
a. File Server
File Server adalah merupakan komputer yang tujuan utamanya adalah menyediakan layanan dan ruang untuk menampung berbagai file (seperti dokumen, gambar, database, dan sebagainya).
Layanan ini dapat diakses oleh workstation yang terhubung dalam jaringan komputer. Sebuah file server dapat dapat berfungsi sebagai dedicated (berfungsi sebagai server secara keseluruhan) atau non-dedicated (berfungsi sebagai server sekaligus sebagai workstation). bagai file (seperti dokumen, gambar, database, dan sebagainya).
b. Workstations / Client
Workstation / Client adalah adalah istilah bagi komputer-komputer selain server yang berada pada suatu jaringan. Komputer workstation menerima atau meminta layanan data dari server untuk diolah sesuai kebutuhan penggunanya. Agar workstation dapat terhubung dengan komputer server, setidaknya memiliki hardware kartu jaringan (network card), aplikasi jaringan (sofware jaringan), dan media perantara untuk menghubungkan ke jaringan (kabel ataupun sinyal elektris).
c. Kartu Jaringan
Kartu jaringan atau yang dikenal dengan Network Interface Card (NIC), adalah perangkat keras yang dipasang pada salah satu slot yang terdapat pada motherboard komputer.
Pada kartu jaringan terdapat bagian yang berfungsi untuk memasang kabel untuk komunikasi dalam jaringan sehingga memungkinkan hubungan antarkomputer dan pertukaran data. Kartu jaringan yang banyak terpakai saat ini adalah jenis kartu jaringan Ethernet dan LocalTalk konektor (yang dipopulerkan oleh Apple).
Pada model referensi OSI (baca artikel Mengenal Protokol Jaringan Model Referensi OSI), kartu jaringan berada pada lapisan ke-1 (lapisan Physical ) dan lapisan ke-2 (lapisan Data link) yang menyediakan akses fisik terhadap media jaringan, serta sistem pengalamatan dengan menggunakan MAC Address (serial number 48-bit).
d. Ethernet Hub
Hub atau konsentrator berfungsi membagi sinyal data dari kartu jaringan kepada tiap-tiap workstation. Hub juga dapat berfungsi untuk menyatukan kabel-kabel jaringan dari server, workstation, dan perangkat lain dalam suatu jaringan. Pada umumnya, hub digunakan pada jaringan dengan topologi Star.
Dalam topologi ini, kabel jaringan dari sebuah workstation masuk ke dalam hub sehingga dapat menghubungkan komputer-komputer maupun perangkat lain yang ada ke dalam sebuah jaringan. Secara teknis, hub dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu Passive (tidak membutuhkan sumber daya eksternal karena tidak melakukan penguatan sinyal yang masuk), Active (membutuhkan sumber daya eksternal karena melakukan penguatan dan regenerasi sinyal) dan Intelligent (dilengkapi dengan deteksi kesalahan).
e. Bridge
Bridge merupakan perangkat yang menghubungkan sebuah jaringan dengan jaringan yang lain. Dengan menggunakan bridge, dapat diperoleh suatu jaringan yang lebih besar yang merupakan hasil penggabungan antara dua buah jaringan.
Bridge juga berfungsi mengatur agar aliran informasi di antara kedua jaringan tetap berjalan dengan teratur. Bridge mempunyai 3 jenis model, yaitu local bridges (secara langsung terhubung dengan LAN), remote bridge (digunakan pada Wide Area Network yang menghubungkan antar LAN), dan wireless bridge (digunakan untuk menghubungkan antar LAN secara wireless). Pada model referensi OSI, bridge berada pada lapisan ke-2, yaitu lapisan Data link.
f. Router
Router berfungsi sebagai pengatur aliran data dan informasi antara jaringan satu dengan jaringan lainnya. Dengan adanya router, aliran data dari suatu jaringan juga dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak bercampur dengan aliran data dari jaringan yang lain. Router dapat mengetahui jaringan yang paling sibuk, dan menarik aliran data di dalamnya sehingga aliran data pada jaringan tersebut lebih baik dan teratur.
g. Repeater
Repeater berfungsi untuk menguatkan sinyal pada suatu jaringan. Perangkat ini bekerja dengan menguatkan sinyal yang diterima dari komputer asal sehingga kondisi sinyal tetap kuat sebagaimana aslinya. Dengan adanya repeater pada sebuah jaringan, jarak antara workstation dapat dibuat semakin jauh, tanpa terkendala masalah lemahnya sinyal.
h. Media Transmisi
Pada jaringan dengan area cakupan yang tidak terlalu jauh, media transmisi yang sering digunakan adalah kabel. Adapun beberapa jenis kabel yang biasa dipergunakan dalam jaringan adalah twisted pair, coaxial, dan serat optik.
• Twisted pair.
Kabel twisted pair merupakan kabel yang terdiri dari pasangan kawat tembaga yang saling terpilin menjadi satu. Kabel ini sudah sangat umum digunakan untuk berbagai kepentingan, terutama dimanfaatkan sebagai kabel telepon.
Kabel twisted pair dibedakan menjadi dua macam, yaitu Unshielded Twisted Pair (UTP), dan Shielded Twisted Pair (STP). STP merupakan kabel twisted pair yang setiap pasang tembaganya diberi pelindung lagi. Sedangkan UTP, setiap pasang tembaganya tidak diberi pelindung lagi sehingga hanya memiliki sebuah pelindung utama di bagian terluar. Oleh karena itu, harga kabel UTP lebih murah dibandingkan kabel STP. Jaringan komputer dengan kabel UTP memiliki jarak maksimal 100 meter untuk setiap titik komputer.
Kabel UTP sudah sangat umum digunakan dalam jaringan komputer. Kabel UTP yang digunakan pada umumnya terdiri dari empat pasang kabel. Untuk dapat menghubungkan kabel UTP ke dalam port pada kartu jaringan (NIC) digunakan sebuah konektor RJ-45.
• Coaxial
Kabel coaxial adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung, yaitu pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator. Pelindung luar berfungsi untuk melindungi bagian dalam kabel dari benturan fisik maupun gigitan hewan pengerat. Pelindung anyaman tembaga berfungsi untuk melindungi kabel dari pengaruh interferensi yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di sekitarnya. Sedangkan isolator plastic berguna untuk menyaring sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal dari luar yang mengganggu.
• Serat Optik
Serat optik adalah sejenis serat yang dibuat dari bahan silika yang sangat ideal untuk dijadikan media komunikasi. Bagi dunia komunikasi, kabel serat optik sangat berguna untuk mengirimkan sinyal dalam jumlah besar, karena daya tampung kabel serat optik dapat mencapai ribuan kali daya tamping kabel tembaga. Di samping itu, gelombang pembawa sinyal pada kabel serat optik bukan merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar laser sehingga relatif lebih aman.
Teknologi di balik jaringan komputer (yang memungkinkan kita untuk saling bertukar data antar komputer) tentu tidak sebatas pada perangkat keras. Konsep protokol digunakan untuk mendasari terjadinya pertukaran data antar dua komputer dengan sistem yang berbeda. Pada bagian berikutnya, akan dibahas tentang prinsip kerja protokol jaringan komputer, khususnya untuk model referensi OSI.
Dikutip dari Karya Tulis : Windra Swastika,
Dosen Sistem Informasi Universitas Ma Chung, Malang
Info Lebih Lanut : http://en.wikipedia.org/wiki/Computer_network
Jika Merasa Arikel dan Bacaan di
Billix Multimedia v.2
Bermanfaat,
Jangan Lupa Share ke Teman-teman melalui Tombol Share di bawah posting ini
Like on
Billix Multimedia v.2 Facebook
. Follow atau Berlangganan Via Email.
Terimakasih
Yang Copas, Jangan Lupa Mencantumkan Sumbernya Yah!
0 komentar :
Post a Comment